Jakarta, Sabtu, 29 Maret 2025 – PT Repower Asia Indonesia Tbk (“Perseroan”) mencatat kinerja positif sepanjang tahun 2024 dan siap melangkah lebih jauh di tahun 2025 dengan strategi yang terarah. Berfokus pada pengembangan hunian tapak dan optimalisasi aset, Perseroan optimis dalam menghadapi dinamika industri properti serta memanfaatkan setiap peluang pertumbuhan di tahun 2025.
Kinerja Perseroan Tahun 2024
Menutup tahun 2024, Perseroan mencatatkan kinerja keuangan yang solid dengan menorehkan penjualan sebesar Rp115,89 miliar, meningkat sangat signifikan dibandingkan dengan perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp8,37 miliar, meroket sebesar 1.284,95%
Direktur Perseroan, Sjafardamsah, mengungkapkan bahwa pertumbuhan tersebut ditopang oleh kontribusi besar dari penjualan landbank Perseroan di Bekasi Timur. Sementara itu, segmen penjualan hunian tapak mencatatkan kinerja positif juga dengan kontribusi sebesar Rp11,66 miliar, tumbuh 39,38% (yoy) dibandingkan tahun 2023. Penjualan hunian tapak tersebut berasal dari unit-unit hunian di Perumahan Botanical Puri Asri, Depok – sebuah kawasan perumahan yang nyaman dan asri, berlokasi strategis dengan aksesibilitas tinggi karena diapit oleh dua pintu tol utama, yakni Tol Kukusan dan Tol Krukut.
Sejalan dengan peningkatan kinerja operasional, laba bersih Perseroan melonjak signifikan menjadi Rp24,13 miliar, dibandingkan dengan perolehan Rp177,77 juta pada tahun 2023.
“Dengan performa likuiditas yang kuat, Perseroan akan terus melakukan percepatan penyelesaian proyek yang sedang berjalan dan mengoptimalkan pengembangan proyek-proyek baru, guna mendukung pertumbuhan usaha yang berkelanjutan,” ungkap Sjafar.
Adapun pada laporan posisi keuangan, liabilitas Perseroan meningkat dari semula Rp1,25 miliar menjadi Rp2,21 miliar di tahun 2024. Sementara itu, total aset bertambah, dari Rp352,93 miliar menjadi Rp378,05 miliar.
Prospek dan Target Perseroan Tahun 2025
Memasuki tahun 2025, sektor properti diproyeksikan tumbuh lebih baik dibanding tahun sebelumnya, seiring dengan stabilitas ekonomi nasional yang ditargetkan meningkat di atas 5% serta berbagai stimulus dari pemerintah dan regulator. “Dengan perpanjangan insentif PPN DTP serta pelonggaran rasio LTV/FTV hingga 100% oleh Bank Indonesia hingga akhir 2025, kami optimis kebijakan ini akan menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan permintaan properti secara berkelanjutan,” jelas Yahya Attamimi, Direktur Perseroan
Di tengah optimisme tersebut, industri properti masih menghadapi sejumlah tantangan, termasuk stagnasi ekonomi global, ketidakpastian geopolitik, serta volatilitas pasar yang berpotensi memengaruhi stabilitas sektor keuangan. Dinamika regulasi dan kebijakan moneter pun turut menjadi faktor krusial yang berdampak pada tingkat permintaan properti, akses pembiayaan, serta keputusan investasi para pelaku usaha di industri properti.
Menyikapi berbagai peluang dan tantangan tersebut, di tahun 2025 Perseroan fokus memperkuat fundamental bisnis utamanya melalui pengembangan hunian tapak. “Kami melihat permintaan hunian tapak di 2025 masih sangat menjanjikan di antara sub-sektor bisnis residensial yang lain. Stimulus PPN DTP serta pelonggaran LTV/FTV ini kami yakini sebagai katalis utama dalam meningkatkan daya beli dan mendorong keputusan pembelian konsumen,” ujar Yahya.
Selain fokus pada pengembangan hunian tapak, Perseroan juga berupaya mengoptimalkan aset dan menerapkan strategi keuangan yang berorientasi pada likuiditas serta keberlanjutan bisnis. Perseroan juga memperkuat kemitraan strategis dengan perbankan dan mitra terkait guna menghadirkan skema pembiayaan yang kompetitif, memperluas basis pelanggan, serta meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan.
“Adapun dalam memperkuat daya saing, Perseroan menerapkan strategi pemasaran multichannel serta pendekatan Agile Organization guna meningkatkan adaptasi terhadap perubahan pasar,” ujar Yahya Attamimi, Direktur Perseroan.
Melalui penerapan strategi tersebut, Perseroan menargetkan penjualan sebesar Rp48 miliar, atas penjualan 24 unit hunian di proyek Botanical Puri Asri. Target ini mencerminkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan realisasi penjualan tahun sebelumnya.
“Kami optimis bahwa dengan fundamental bisnis yang kokoh, strategi pemasaran yang terukur, serta dukungan kebijakan strategis pemerintah, kinerja Perseroan di 2025 dapat tumbuh optimal. Dengan demikian, Perseroan dapat memberikan added value bagi pemegang saham serta seluruh pemangku kepentingan,” tutup Yahya Attamimi.