Jakarta, Senin, 01 April 2024 – Menutup tahun 2023, emiten properti, PT Repower Asia Indonesia Tbk (“Repower” atau “Perseroan”) mencatatkan peningkatan kinerja dengan membukukan kinerja penjualan sebesar Rp8,37 Miliar atau tumbuh sebesar 38,66% (year-on-year) dibandingkan capaian tahun 2022. Capaian tersebut didukung oleh berbagai inisiatif strategis dan fokus yang kuat pada pengembangan produk berkualitas serta pelayanan yang unggul kepada pelanggan.
“Capaian kinerja di tahun 2023 ini merupakan bukti nyata dari komitmen dan kerja keras seluruh tim kami dalam mewujudkan pencapaian kinerja positif. Selain itu, dukungan stakeholders Perseroan dalam memberikan saran, memfasilitasi, dan memberikan dorongan yang mendalam untuk mencapai tujuan bersama. Dengan ini kami pun berharap pertumbuhan ini akan berlanjut secara berkelanjutan dalam tahun-tahun mendatang,” ujar Aulia Firdaus selaku Direktur Utama Repower.
Atas kinerja penjualan tersebut, Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp178 juta atau tumbuh sebesar 6,41% (year-on-year) dibandingkan dengan laba bersih Perseroan pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp167 juta. Selain itu pengendalian biaya operasional secara efektif dan efesien turut mendukung capaian profitabilitas tersebut.
Dalam kesempatan yang sama Sjafardamsah selaku Direktur Keuangan Repower mengatakan, “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan nilai dan kinerja Perseroan dengan memperkuat pondasi bisnis dan menjaga momentum pertumbuhan yang telah kami bangun saat ini.”
Prospek Tahun 2024
Melangkah ke tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan masih relatif kuat. Bank Indonesia memperkirakan ekonomi Indonesia dapat mencapai angka 4,7% – 5,5% di tahun 2024. Tidak jauh berbeda dengan proyeksi Dana Moneter Internasional atau IMF yang memperkirakan perekonomian Indonesia di tahun 2024 akan tumbuh sebesar 5,0%.
Seiring dengan cukup tangguhnya kondisi perekonomian Indonesia di 2023 dan proyeksi yang optimis untuk tahun 2024, diharapkan dapat berdampak positif ke seluruh sektor, khususnya sektor properti. Adapun tingginya angka backlog perumahan sebesar 9,9 juta keluarga, membuat optimisme terhadap sektor properti semakin kuat. Di sisi lain, nilai pada sektor properti juga diperkirakan akan meningkat seiring gencarnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Pemerintah, sehingga akan mendorong terbentuknya kawasan-kawasan bernilai.
Untuk menggairahkan sektor properti, sejak November 2023 lalu, Pemerintah kembali mengeluarkan insentif PPN DTP (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah) yang berlaku hingga Desember 2024. Insentif ini sebelumnya telah sukses meningkatkan kinerja sektor properti selama masa Pandemi Covid-19. Dukungan insentif ini merupakan sinyal positif bagi pasar properti nasional yang memiliki multiplier effect yang besar terhadap perekonomian Indonesia.
Menyikapi hal tersebut, Repower tetap optimis bahwa kinerja Perseroan dapat meningkat secara signifikan di tahun 2024. Optimisme tersebut terungkap dalam materi Public Expose tahunan yang disampaikan oleh Perseroan kepada Bursa Efek Indonesia pada hari Jumat (29/03/2024), di mana Perseroan memproyeksikan pertumbuhan penjualan hingga lima kali lipat dari realisasi tahun 2023, dengan target mencapai angka sebesar Rp44,27 miliar.
“Proyeksi ini berfokus pada penjualan proyek landed house kami yang berlokasi di Depok dengan harga mulai dari Rp1,6 miliar ke atas, yang mana menyasar segmen menengah ke atas,” jelas Yahya Attamimi.
Beliau menambahkan bahwa Perseroan meyakini segmen pasar ini memiliki potensi pertumbuhan yang kuat, mengingat permintaan akan hunian berkualitas yang terus meningkat seiring dengan perkembangan ekonomi dan infrastruktur di kawasan tersebut.
Mengutip Survei Harga Properti Residensial triwulan IV 2023 yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, bahwa penjualan properti residensial pasar primer pada triwulan IV 2023 secara tahunan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Peningkatan penjualan properti pada triwulan IV 2023 terjadi pada seluruh tipe rumah, terutama tipe menengah dan besar yang masing-masing tumbuh secara year-on-year sebesar 6,29% dan 19,93%.
Dengan strategi, penguatan perekonomian nasional tahun 2024, dan dukungan insentif dari Pemerintah, Perseroan berharap langkah ini akan menggerakkan kinerja sektor properti, khususnya penjualan Perseroan, yang pada gilirannya akan memperkuat posisi Repower di pasar properti dan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi para pemangku kepentingan.
Adapun berbagai peluang lain tetap Perseroan jalani guna memperluas portofolio bisnis Perseroan. Selain itu, Perseroan juga tengah menyiapkan berbagai potensi recurring income guna meningkatkan capaian laba Perseroan.
“Kami akan terus mengidentifikasi peluang bisnis yang menjanjikan dan mengembangkan strategi yang tepat untuk memanfaatkannya secara optimal. Selain itu, kami juga akan terus meningkatkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya demi mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan komitmen kami untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis, kami yakin Repower akan dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi semua pemangku kepentingan kami.” tutup Sjafardamsah.